Firman Allah SWT :
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu
orang fasik membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kamu
tidak melimpahkan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaanya
yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (AlQur’an Surat Al Hujuraat ayat-
6)
Dalam hal ini Allah SWT. Selalu menegaskan dan
mengingatkan kita, agar kita semua tidak termasuk orang-orang yang melampaui batas, sehingga tidak mudah
menerima terhadap suatu pemberitaan yang dibawa oleh orang fasik yang menjadi
musuh Allah yang sekutu-sekutunya adalah setan la’natullah
Kemudian selanjutnya Allah SWT berfirman : (Ingatlah) diwaktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke
mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga,
dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah
adalah besar. (AlQur’an Surat
An-Nur ayat 15) Artinya janganlah hal itu dianggap remeh,
sehingga di antara kamu sekalian begitu mudah untuk menghujat bahkan
menyebarkannya. Bukankah yang kamu sebarkan itu adalah saudara seiman,
bahkan dalam Al-Qur-an Allah SWT menyebutkannya darah dagingmu sendiri.
Firman Allah SWT: Sesungguhnya
orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu
tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka adzab yang pedih di dunia
dan akhirat. Dan Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. (AlQur’an Surat An-Nur ayat -19)
Fitnah adalah suatu perbuatan yang amat keji, yang
dilakukan oleh orang dholim. Banyak
bukti sepanjang zaman hubungan sesama manusia terputus disebabkan oleh berbagai faktor seperti fitnah yang
dicetuskan oleh segelintir manusia berhati kotor dan tidak bertanggungjawab. Akibatnya
berlaku perpecahan, perubahan dan permusuhan. Hidup masyarakat tidak aman dan tidak
mesra. Begitulah kepahitan hidup kesan fitnah. Lantaran, perbuatan itu dianggap
pengkhianatan dan kejahatan yang sangat berbahaya dan perlu segera
disingkirkan.
Imam Abu Laits As Samarqandi menyatakan: "Tidak ada perbuatan jahat lebih besar
daripada fitnah". Ada ulama menyatakan penyebar
fitnah lebih jahat daripada pembunuh, tukang sihir dan syaitan. Fitnah
benar-benar bisa memecah umat di kalangan kaum Muslimin itu sendiri apalagi
jika fitnah telah diprovokasi oleh seseorang yang merasa gerah dengan hidup
masyarakat yang nyaman damai, aman dan
tentram. Dan bagaimana pembalasan Allah
terhadap orang-orang dholim yang suka menyebarkan fitnah.
Firman Alla SWT : Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu tahu
melihat di waktu orang-orang yang dholim (berada) dalam tekanan-tekanan
sakaratul maut, sedang malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata) : “Keluarkanalah nyawamu”. Di hari ini kamu
dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan karena kamu selalu mengatakan
terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu
menyombongkan diri terhadap
ayat-ayatnya (AlQur’an Surat Al An’am ayat- 93)
Sesungguhnya perbuatan fitnah adalah dosa yang
lebih cenderung mencelakakan, sekutu-sekutunya adalah setan yang sengaja supaya
umat di kalangan kaum muslimin terpecah, dan fitnah bisa mematikan hati dan
melemahkan jiwa, hal ini dikarenakan jika seorang hamba berbuat tuduhan yang
tidak benar maka ada noktah hitam yang melekat di hatinya, jika bertambah
dosanya, bertambah pula noktah hitam di hatinya, dan Firman Allah SWT : Fitnah itu
lebih kejam dari membunuh”
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
bersabda, Takutlah terhadap doa orang yang terdzolimi, karena ia akan
terbang doanya di atas awan, kemudian Alloh berkata : ‘Demi kemuliaan dan kebesaranKu, Aku pasti
menolongmu meskipun setelah berlalunya waktu. (Dishohihkan al-Albani dalam
Shohih Al-Jami’ : 117).
Selanjutnya dalam keterangan lain: Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, Tiga doa yang tidak tertolak : adalah doa orang tua, doa orang yang berpuasa
dan doa orang yang terdzolimi. (HR. al-Baihaqi dalam Sunan Kubro : 6185 dan dishohihkan al-Albani dalam
ash-Shohihah : 1797). Tetapi, dosa itu bertingkat-tingkat, ada
yang ditangguhkan balasannya pada hari kiamat dan ada pula yang disegerakan di
dunia sebelum di akhirat, maka dari itu hati-hatilah kita semua terhadap dosa-dosa yang disegerakan balasannya di
dunia sebelum di akhirat, supaya kita –kaum muslimin-- bisa terhindar dan tidak
terjatuh di dalamnya, dan juga kita
tidak tergolong kepada orang-orang yang suka dholim terhadap orang lain. Tidak hanya cukup di sini, bahkan Alloh pun
menyegerakan balasan bagi orang yang berbuat sombong dengan menjadikannya dalam
kehinaan.
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda : Tidaklah seorang hamba kecuali di atas kepalanya ada hakamah
(kinayah untuk kehormatan atau kedudukan) yang berada di tangan malaikat, maka
jika hamba tadi rendah hati (tawadhu’) maka dikatakan kepada malaikat : angkatlah kedudukannya dan jika dia sombong
maka dikatakan kepada malaikat : rendahkankan dirinya. (HR. Thobroni dan
dihasankan al-Albani dalam asy-Shohihah : 538).
Fitnah bisa memutuskan hubungan
silaturrahmi
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda : Tidaklah sebuah dosa yang lebih pantas untuk disegerakan
balasannya di dunia dan juga disimpan di akhirat dibandingkan dosa memutuskan
silaturrohim, khianat, dan juga berdusta, dan sesungguhnya amalan ketaatan yang
paling disegerakan pahalanya adalah menyambung silaturrohim, sesungguhnya
dengan silaturrohim keluarga akan bahagia, harta akan melimpah dan jumlah
keluarga akan bertambah, jika mereka saling menyambung tali silaturrohim. (Dishohihkan
al-Albani dalam Shohih al-Jami’ : 5591).
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
bersabda : Tali silaturrohim bergantung di Arsy, kemudian ia berkata : Barangsiapa menyambungku maka Alloh akan
menyambungnya dan barangsiapa memutuskannya, maka Alloh akan memutuskannya. (HR.
Muslim : 6683).
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
juga bersabda, Takutlah terhadap doa orang yang terdzolimi, karena ia akan
terbang menuju langit. (Dishohihkan al-Albani dalam Shohih al-Jami’ : 118). Kemudian sebagaimana yang dituturkan Rosululloh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam : Sesungguhnya jika manusia melihat orang yang
berbuat dzolim kemudian tidak mencegahnya, maka dikhawatirkan Alloh akan
mengirim adzab kepada mereka secara merata. (Diriwayatkan Abu Dawud dalam
Sunannya : 4340, dan dishohihkan
al-Albani dalam asy-Shohihah : 1564).
Selanjutnya ada diantara siksa yang tidak
ditangguhkan oleh Allah SWT dalam arti siksa yang disegerakan balasannya di
dunia adalah dosa ghibah, dosa yang Alloh perumpamakan dalam al-Qur’an
dengan memakan daging bangkai saudara kita.
Firman Allah SWT : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan
janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu
menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan
daging saudaranya yang sudah mati ? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhya
Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang. ( Al-Qur-an Surat
Al-Hujuraat ayat 12)
Selanjtunya
balasan yang disegerakan bagi para pengghibah adalah Allahpun akan
membeberkan aibnya di mata manusia. Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, Janganlah membeberkan aib kaum muslimin dan janganlah
mencari-cari kesalahan mereka, barangsiapa melakukannya maka Alloh akan
mencari-cari aibnya dan Alloh akan membeberkannya (di hadapan manusia). (HR.
Tirmidzi : 2032). Kemudian Allahpun
akan menyegerakan adzab yang pedih di dunia bagi para penyebar gosip dan tukang
fitnah. Alloh SWT berfirman : Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar
(berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang
beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Alloh
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. an-Nur : 19).
Barang siapa yang sunggguh sungguh dalam mengikuti
Hadits dan Sunnah Rosululloh Saw serta jejak para sahabat, maka mereka lebih
sempurna. Kelompok yang seperti ini akan lebih utama dalam hal persatuan,
kedamaian, keramahan serta senantiasa akan mendapat petunjuk, yang selalu berpegang teguh dengan
tali (agama) Allah, dan akan lebih selamat dari perpecahan, perselisihan . Dan
barangsiapa yang menyimpang jauh dari Sunnah Rosululloh dan jejak para sahabat,
maka mereka akan semakin jauh dari Rahmat Allah
SWT serta akan lebih mudah terjerumus dalam dosa
fitnah". (Minhajus Sunnah, 6/368).
Demikian uraian sederhana ini mengenai tentang
bahayanya fitnah di kalangan masyarakat dewasa ini mudah-mudahan hal ini akan memberikan sedikit manfaat bagi kita semua hususnya untuk kaum muslimin dan muslimat dan mudah-mudahan Allah SWT. Senantiasa
memberikan Rahmat dan Petunjuk bagi kita
sekalian, agar kita menjadi insan-insan yang terpelihara yang tidak terjerumus dan terjatuhnya di dalamnya
sehingga kita tidak tergolong kepada segolongan umat yang suka memfitnah dan
berlaku ghibah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar