Kamis, 14 Januari 2016

FITNAH

Firman  Allah SWT  :
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak melimpahkan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaanya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (AlQur’an Surat Al Hujuraat ayat- 6)     

Dalam hal ini Allah SWT. Selalu menegaskan dan mengingatkan kita, agar kita semua tidak termasuk orang-orang yang  melampaui batas, sehingga tidak mudah menerima terhadap suatu pemberitaan yang dibawa oleh orang fasik yang menjadi musuh Allah yang sekutu-sekutunya adalah setan la’natullah

Kemudian selanjutnya  Allah SWT berfirman :   (Ingatlah) diwaktu kamu  menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. (AlQur’an Surat An-Nur ayat  15)  Artinya janganlah hal itu dianggap remeh, sehingga di antara kamu sekalian begitu mudah untuk menghujat bahkan menyebarkannya. Bukankah yang kamu sebarkan itu adalah saudara seiman, bahkan  dalam Al-Qur-an Allah SWT  menyebutkannya darah dagingmu sendiri.

Firman Allah SWT:    Sesungguhnya  orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka adzab yang pedih di dunia dan akhirat. Dan Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. (AlQur’an Surat An-Nur ayat -19)

Fitnah adalah suatu perbuatan yang amat keji, yang dilakukan oleh orang  dholim. Banyak bukti sepanjang zaman hubungan sesama manusia terputus disebabkan  oleh berbagai faktor seperti fitnah yang dicetuskan oleh segelintir manusia berhati kotor dan tidak bertanggungjawab. Akibatnya berlaku perpecahan, perubahan dan permusuhan. Hidup masyarakat tidak aman dan tidak mesra. Begitulah kepahitan hidup kesan fitnah. Lantaran, perbuatan itu dianggap pengkhianatan dan kejahatan yang sangat berbahaya dan perlu segera disingkirkan.

Imam Abu Laits As Samarqandi menyatakan:  "Tidak ada perbuatan jahat lebih besar daripada fitnah". Ada ulama menyatakan penyebar fitnah lebih jahat daripada pembunuh, tukang sihir dan syaitan. Fitnah benar-benar bisa memecah umat di kalangan kaum Muslimin itu sendiri apalagi jika fitnah telah diprovokasi oleh seseorang yang merasa gerah dengan hidup masyarakat yang nyaman damai, aman  dan tentram. Dan bagaimana pembalasan  Allah terhadap orang-orang dholim yang suka menyebarkan fitnah.        

Firman Alla SWT :     Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu tahu melihat di waktu orang-orang yang dholim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata) :  “Keluarkanalah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri  terhadap ayat-ayatnya  (AlQur’an Surat Al An’am ayat- 93)

Sesungguhnya perbuatan fitnah adalah dosa yang lebih cenderung mencelakakan, sekutu-sekutunya adalah setan yang sengaja supaya umat di kalangan kaum muslimin terpecah, dan fitnah bisa mematikan hati dan melemahkan jiwa, hal ini dikarenakan jika seorang hamba berbuat tuduhan yang tidak benar maka ada noktah hitam yang melekat di hatinya, jika bertambah dosanya, bertambah pula noktah hitam di hatinya, dan Firman Allah SWT :  Fitnah itu  lebih kejam dari membunuh”

Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, Takutlah terhadap doa orang yang terdzolimi, karena ia akan terbang doanya di atas awan, kemudian Alloh berkata :  ‘Demi kemuliaan dan kebesaranKu, Aku pasti menolongmu meskipun setelah berlalunya waktu. (Dishohihkan al-Albani dalam Shohih Al-Jami’ :  117).

Selanjutnya dalam keterangan lain:     Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Tiga doa yang tidak tertolak :  adalah doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa orang yang terdzolimi. (HR. al-Baihaqi dalam Sunan Kubro :  6185 dan dishohihkan al-Albani dalam ash-Shohihah :  1797).  Tetapi, dosa itu bertingkat-tingkat, ada yang ditangguhkan balasannya pada hari kiamat dan ada pula yang disegerakan di dunia sebelum di akhirat, maka dari itu hati-hatilah kita semua terhadap  dosa-dosa yang disegerakan balasannya di dunia sebelum di akhirat, supaya kita –kaum muslimin-- bisa terhindar dan tidak terjatuh di dalamnya, dan juga  kita tidak tergolong kepada orang-orang yang suka dholim terhadap orang lain.  Tidak hanya cukup di sini, bahkan Alloh pun menyegerakan balasan bagi orang yang berbuat sombong dengan menjadikannya dalam kehinaan.

Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidaklah seorang hamba kecuali di atas kepalanya ada hakamah (kinayah untuk kehormatan atau kedudukan) yang berada di tangan malaikat, maka jika hamba tadi rendah hati (tawadhu’) maka dikatakan kepada malaikat :  angkatlah kedudukannya dan jika dia sombong maka dikatakan kepada malaikat :  rendahkankan dirinya. (HR. Thobroni dan dihasankan al-Albani dalam asy-Shohihah :  538).

Fitnah bisa memutuskan hubungan silaturrahmi       
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidaklah sebuah dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya di dunia dan juga disimpan di akhirat dibandingkan dosa memutuskan silaturrohim, khianat, dan juga berdusta, dan sesungguhnya amalan ketaatan yang paling disegerakan pahalanya adalah menyambung silaturrohim, sesungguhnya dengan silaturrohim keluarga akan bahagia, harta akan melimpah dan jumlah keluarga akan bertambah, jika mereka saling menyambung tali silaturrohim. (Dishohihkan al-Albani dalam Shohih al-Jami’ :  5591).

Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda : Tali silaturrohim bergantung di Arsy, kemudian ia berkata :  Barangsiapa menyambungku maka Alloh akan menyambungnya dan barangsiapa memutuskannya, maka Alloh akan memutuskannya. (HR. Muslim :  6683).      

Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, Takutlah terhadap doa orang yang terdzolimi, karena ia akan terbang menuju langit. (Dishohihkan al-Albani dalam Shohih al-Jami’ :  118). Kemudian  sebagaimana yang dituturkan Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam :  Sesungguhnya jika manusia melihat orang yang berbuat dzolim kemudian tidak mencegahnya, maka dikhawatirkan Alloh akan mengirim adzab kepada mereka secara merata. (Diriwayatkan Abu Dawud dalam Sunannya :  4340, dan dishohihkan al-Albani dalam asy-Shohihah :  1564).             

Selanjutnya ada diantara siksa yang tidak ditangguhkan oleh Allah SWT dalam arti siksa yang disegerakan balasannya di dunia adalah dosa ghibah, dosa yang Alloh perumpamakan dalam al-Qur’an dengan memakan daging bangkai saudara kita.  Firman Allah SWT :   Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ?  Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhya Allah Maha Penerima taubat  lagi Maha Penyayang. ( Al-Qur-an Surat Al-Hujuraat ayat 12)

Selanjtunya  balasan yang disegerakan bagi para pengghibah adalah Allahpun akan membeberkan aibnya di mata manusia. Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Janganlah membeberkan aib kaum muslimin dan janganlah mencari-cari kesalahan mereka, barangsiapa melakukannya maka Alloh akan mencari-cari aibnya dan Alloh akan membeberkannya (di hadapan manusia). (HR. Tirmidzi :  2032). Kemudian Allahpun akan menyegerakan adzab yang pedih di dunia bagi para penyebar gosip dan tukang fitnah.  Alloh SWT  berfirman :  Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. an-Nur :  19).

Barang siapa yang sunggguh sungguh dalam mengikuti Hadits dan Sunnah Rosululloh Saw serta jejak para sahabat, maka mereka lebih sempurna. Kelompok yang seperti ini akan lebih utama dalam hal persatuan, kedamaian, keramahan serta senantiasa akan mendapat  petunjuk, yang selalu berpegang teguh dengan tali (agama) Allah, dan akan lebih selamat dari perpecahan, perselisihan . Dan barangsiapa yang menyimpang jauh dari Sunnah Rosululloh dan jejak para sahabat, maka mereka akan semakin jauh dari Rahmat Allah  SWT  serta  akan lebih mudah terjerumus dalam dosa fitnah". (Minhajus Sunnah, 6/368).

Demikian uraian sederhana ini mengenai tentang bahayanya fitnah di kalangan masyarakat dewasa ini   mudah-mudahan hal ini akan memberikan  sedikit manfaat bagi kita semua  hususnya untuk kaum muslimin dan muslimat  dan mudah-mudahan Allah SWT. Senantiasa memberikan Rahmat dan  Petunjuk bagi kita sekalian, agar kita menjadi insan-insan yang terpelihara  yang tidak terjerumus dan terjatuhnya di dalamnya sehingga kita tidak tergolong kepada segolongan umat yang suka memfitnah dan berlaku ghibah.



Tidak ada komentar: