Sabtu, 31 Oktober 2009

Jurnal - 02: 4 hal (kondisi) penyebab doa dikabulkan

Ada 4 hal yang menjadi sebab sebuah permintaan seorang hamba dikabulkan Allah.
Pertama, Orang yang terlibat dalam pekerjaan (kegiatan) di jalan Allah (sabiilillah), seperti membangun sebuah jembatan untuk memudahkan jalur transportasi dari daerah yang satu ke daerah yang lain yang sebelumnya terpisah oleh sungai atau jurang yang dalam, atau dalam bentuk yang lebih bernilai yaitu membangun sebuah lembaga pendidikan untuk mencerdaskan umat.

Kedua, pada saat hujan. Kumpulan mega dan gumpalan awan merupakan bahan-bahan rejeki yang terdiri dari sel-sel yang menjadi penyebab tumbuh suburnya kehidupan di bumi dan memunculkan keanekaragaman ekosistem kehidupan dan peradaban manusia dengan segala variannya. JIka seseorang memanjatkan do'a pada saat hujan sangat dimungkinkan untuk dikabulkan karena ada bahan-bahan rejeki berupa ketenangan batin, ketentraman pikiran, serta fasilitas-fasilitas kehidupan fisik lainnya yang disiapkan oleh para petugas yang membawa titah dari Allah.

Ketuga, pada saat mendirikan shalat. Biasanya orang berdoa setelah shalat, namun dalam hadits ini tidak disebutkan berdoa dilakukan setelah atau sebelum mendirikan shalat. Untuk lebih memberikan makna pada shalat-shalat yang kita lakukan, biasakanlah berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan shalat, karena saat-saat seperti ini adalah saat-saat dikabulkannya sebuah permintaan (do'a).

Keempat, pada saat melihat ka'bah (bagi orang muslim yang melakukan ibadah haji)

(Dikutip dari Hadits Riwayat Thobroni dalam Kitab Mukhtarul Ahadits)

Rabu, 12 Agustus 2009

Jurnal - 01 : Wanita, Mahkota dan Kehormatan

Dalam bahasa Arab ada istilah yang disebut Iffah. Kata ‘iffah” juga banyak disebut dalam hadits Baginda Nabi Muhammad SAW. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kata iffah bisa diartikan sebagai apik, hati-hati, atau carefully dalam bahasa Inggris serta hormat atau kehormatan. Dalam sebuah syarah (penjelasan), iffah dalam pengertian kehormatan adalah mahkota-nya orang yang tidak memiliki mahkota. Kalau seorang laki-laki mahkotanya adalah ketampanan, tahta, jabatan, status, pendidikan atau harta kekayaan yang melimpah, begitu pula wanita yang dengan kecantikannya.

Namun ada mahkota yang tidak bisa sembarangan dimiliki oleh laki-laki atau wanita biasa, mahkota itu adalah “iffah”, mahkota-nya orang yang tidak memiliki mahkota. Wanita memiliki 2 mahkota, yaitu kecantikan yang sangat memikat dan sifat “iffah”.

Iffah
adalah bagian yang sangat penting dari sebuah mahkota. Jika anda seorang laki-laki, mana yang akan menawan hati anda? wanita dengan kecantikan yang memikat tapi tidak memiliki sifat iffah? Atau wanita sederhana dengan kecantikan biasa tapi memiliki sifat iffah? Jawaban ada pada hati anda.

Iffah
adalah sifat ketelitian, kecermatan, ketidaksembronoan, ketidakcerobohan dalam mengambil sebuah keputusan, atau memilih sebuah alternatif yang terbaik, ketika dihadapkan pada sebuah persoalan. Sifat iffah hanya dimiliki oleh orang yang memiliki akhlak. Salah satu kebiasaan yang termasuk dalam sifat iffah adalah kebiasaan membatasi diri untuk tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang diharamkan.

Dalam pengamatan psikologis, jika orangtua mempunyai kebiasaan menampar anaknya, maka dampak yang sangat besar dari kebiasaan tidak baik tersebut akan lebih banyak dirasakan oleh anak perempuan ketimbang anak laki-laki.
Sebagai salah satu sikap hormat Rasulullah SAW, beliau pernah menyuruh untuk memukul istri yang membandel dengan cara memukul bagian kakinya agar tidak menimbulkan luka.

Kaum wanita lebih dominan diciptakan dari sisi Lathifiyah (sensitivitas, kelembutan) Allah dengan bahan dasar yang bersumber dari sisi rahimiyah Allah. Sementara itu, kaum laki-laki lebih cenderung diciptakan dari sisi rahmaniyah Allah seperti qohhaar (memaksa), jabbaar (perkasa), mutakabbir (keangkuhan), dan muntaqim (pendendam) dengan kadar sisi lathifiyah yang sedikit.

Dengan dasar tersebut wanita memiliki kecenderungan untuk diperlakukan dengan kelembutan oleh laki-laki. Boleh-boleh saja jika seorang laki-laki bersikap kasar terhadap sesama jenisnya, tapi jangan memperlakukan wanita dengan sikap yang sama seperti kepada laki-laki.

Bersambung ...